Halaman

Rabu, 10 Oktober 2012

Post Card


Halloo baby Max... apa kabarmu??? Lihat.. mommy & papi mengirimkan kartu pos untukmu. Itu foto kami sayang.. waktu mommy & papi masih muda (ceilee... skrg juga masih muda kok :D).
Kalau di dunia kami menggunakan perangko untuk mengirim surat.. tapi khusus surat untukmu mommy & papi menggunakan doa sebagai perangkonya :))
Baby Max...dengan kartu pos ini kami ingin mengirim pesan cinta untukmu.. Karena dari cinta di hati kami Tuhan menciptakan kamu untuk kami. Baby Max... mommy & papi berjanji akan saling mencintai selama-lamanya, mencintaimu juga sampai akhir masa seperti juga Tuhan mencintai mommy & papi.
Oh ya baby Max, klo pake kartu pos nggak bisa nulis banyak-banyak..kertasnya habis.. hehehehehe... udah dulu yaaaa... Dadah sayanggg...


Love


 Mommy & papi




Rabu, 03 Oktober 2012

My Favorit Food from Nusantara




Beruntung ya.. kita tinggal di Indonesia yang sangat kaya akan ragam budaya.. Dari keanekaragamannya Indonesia punya banyak sekali makanan khas yang nikmat… Aku pernah tinggal di beberapa pulau & beberapa daerah di Indonesia & jatuh cinta pada makanan khasnya. Let’s check!!!
Jogja
Jogja memang bukan tanah lahirku, tapi darahku mengalir dari Jogja & aku menghabiskan sebagian masa hidupku disini. Sudah tak asing lagi kalau Gudeg adalah makanan khas orang Jogja. Bagi sebagian orang mungkin merasa aneh dengan jenis sayur yang manis ini, tapi bagiku yang memang dasarnya darah Jogja suka sekali dengan sayur nangka yang manis ini. Dilengkapi dengan sambal krecek yang pedas tambah ayam kampung yang dimasak dalam kanil (santan kental). Manis, gurih, pedasnya cocok sekali dengan lidahku, hehehehe…. Dimanapun aku berada Gudeg Jogja tetap selalu di hati deh J
Bali
Setelah aku lulus kuliah dan bekerja, aku tinggal di Bali karena tugas & penempatanku di sana. Makanan Bali sangat berbeda dengan makanan Jogja, kalau di Jogja semua masakan cenderung manis, di Bali hampir semua masakan tidak menggunakan gula.. Jadi syok juga waktu pertama kali datang.. huhuhu…
Makanan Bali cenderung asin dan berbumbu… aku hampir tidak bisa makan, makan juga karena terpaksa.
Semula aku selalu makan di warung Jawa dekat kantor, karena rasanya cocok dengan lidahku yang manis, hehehehe..
Semakin lama tinggal di Bali semakin banyak bergaul dengan orang Bali, baik di kantor maupun di mess, semakin sering dijamu oleh teman-teman Bali, akhirnya mulai mencintai makanan Bali juga.
Masakan Bali yang top markotop menurutku itu Ayam Betutu, tiada duanya deh… :D
Ayam betutu dimasak dengan bumbu magenep artinya bumbu lengkap.. jadi semua bumbu yang ada di dapur digunakan sebagai bumbunya, diungkep sampai empuk dengan cabai yang sangat banyak, pedasnya luar biasa... Kemudian dilengkapi dengan sambal matah, plecing kangkung atau genjer dan kacang goreng asin. Berhubung aku juga pecinta pedas, jadi suka banget dengan masakan ini, meskipun kalau makan sampai nangis-nangis saking pedasnya, hehehehe…
Oh ya awalnya aku menambahkan kecap manis pada ayam betutuku.. maklum orang Jogja, apa-apa maunya manis.. jadinya diketawain sama teman2ku yang orang Bali, sampai dijuluki si ratu kecap hahahaha… Tapi setelah aku menikah, dan sering makan ayam betutu bersama suamiku, jadinya ketularan lidah Jawa Timurnya yang tidak suka manis, tapi cinta pedas & asin. Sekarang sih aku sudah bisa menikmati ayam betutu citarasa Bali asli tanpa kecap  *_^.
Selain ayam betutu, makanan khas Bali lain yang kusuka adalah rujak kuah pindang. Awalnya nyicipin waktu jalan-jalan di pantai Sanur bareng-bareng temen-temen di mess, tapi karena amis banget aku tidak suka. Lalu suatu saat teman di kantor membawa rujak kuah pindang, tapi tampilannya lain dengan yang kucicipi di Sanur. Mangga muda yang diserut disiram dengan kuah pindang yang harum, tidak amis sama sekali, sungguh menggoda. Kebetulan temanku pesan rujak kuah pindang yang diberi gula, waktu kucicipi duuuh enaknyaaa… akhirnya ketagihan deh, hehehehe.
Aslinya rujak kuah pindang tidak menggunakan gula, tapi beberapa orang menambahkan gula (termasuk aku pada awalnya, hehehehe..). Tapi semakin lama, aku bisa juga menikmati rujak kuah pindang tanpa gula :-p.
Oh ya.. bagi sebagian orang mungkin terdengar aneh ya.. rujak kok disiram kuah pindang sih??? Awalnya aku merasa begitu juga, tapi setelah mencici ternyata enak lho. Rujak kuah pindang biasanya diisi buah-buahan yang asam, mangga & nanas tapi lebih sering hanya mangga muda saja yang diserut bergelombang. Kuahnya dari air rebusan pindang atau air terasi dibumbui dengan cabai & garam saja. Simpel aja kan??? Tapi perpaduan asam, pedas & aroma lautnya paaass banget. Bagi yang suka manis, tambahkan aja gula.. seddddaaaapppp!!! Naaahh..sebaiknya jangan bilang tidak enak dulu kalau belum mencicipi yaa.. ^^.

Lombok
Makanan khas dari Lombok yang kusuka itu ayam plecing, plecing kangkung, & beberuk. Berhubung pulau Lombok itu tetangganya pulau Bali banyak makanan khas Lombok yang dijual di Bali. Banyak rumah makan khas Lombok di Bali, tapi kurasa memang ditempat asalnyalah yang paling enak. Saat ada kunjungan dinas ke Mataram kebetulan dijamu di rumah makan khas Lombok, menunya komplit khas Lombok semua; ayam Taliwang, plecing kangkung (dengan kangkung Lombok asli), dan tahu goreng Lombok.
Ayam Taliwang dibuat dengan ayam kampung yang sangat muda dibalur bumbu merah pedas yang khas kemudian dibakar. Rasanya makan satu ekor kurang hihihihi… soalnya ayamnya kecil banget :p
Kankung direbus disandingkan dengan sambal dari tomat, cabe mentah tambah terasi yang diuleg & dicampur dengan sedikit minyak kelapa, kemudian ditambah lagi dengan bumbu kelapa & kacang. Kalau beberuk itu irisan mentimun & terong hijau bulat dicampur dalam sambal plecing. Ditambah tahu Lombok yang gurih digoreng, semuanya terjadi menjadi menu yang nikmat, segar & sehat.

Bersambung…
(Nusa Tenggara Timur &Betawi)